widgets

Selasa, 25 Oktober 2011

CERITA SEKS

KENIKMATAN TANTEKU

Setelah Tante aku menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi. Tante hanya memakai pakaian rumah untuk wanita dengan model baby doll dan celana pendek yang seksi berwarna merah muda yang semua berbahan satin yang sangat halus dan mengkilap, Tante berjalan ke arah dapur dimana aku masih duduk disana dan berhenti di depan ku dengan mengambil jarak antara aku dan dia. Dan dia memutar badannya membelkangi aku.



 “Cody, rayulah diriku...!!” Tiba2 dia mengatakan itu kepadaku.

“Tadi ngmong apa Tee?”

“Rayulah...Tante-mu ini sayang kuuwww..!!” Sambil tetap memunggungi diriku.

Aku berdiri dari kursiku dan berjalan perlahan mendekatinya. Dia tidak mengatakan sepatah kata lagi, hanya berdiri menunggu ku menghampiri dirinya. Setelah aku tepat berada di belakang Tante ku, aku lingkarkan kedua tanganku di perutnya dan dengan perlahan mendekapkan punggungnya pada dadaku, pantatnya yang sangat sintal terdekap sangat rapat ke bagian bawah tubuhku, dan dengan perlahan aku mulai menciumi belakang leher Tanteku dan dengan sedikit menjilat kulitnya dengan lidahku. Secara perlahan aku mulai membelai halus payudaranya. Penisku mulai menegang dan berdiri dengan tegak dan keras menekan erat kearah pantat Tanteku dari dalam celanaku.

Lau secara perlahan pula kuturunkan salah satu tangan ku dan mulai meraba perutnya, semakin kebawah dan jari2 ku mulai menelusuri bulu2 halus yang berada diatas garis vaginanya yang terawat dengan sangat rapih. Akhirnya Tante ku membalikan badanya kearahku dan menggapai belakang kepalaku dean merangkul leherku dengan posisi berhadapan kami akhirnya bibir kami bertemu, dia merapatkan dan agak menekan kan pinggulnya keapada pinggulku sehingga penisku yang tegang ini terhimpit oleh tekanan tubuhnya, dan bibir kami pun berpautan bergumul menikmati aroma birahi, dan lidah kami pun juga ikut bergumul berbalasan menikmati laju nafsu yang sedang terjadi diatara aku dan Tanteku. Kutarik dan kudekap tubuhnya semakin erat kepada tubuhku.
Payuda Tanteku terasa sangat lembut menempel di dadaku yang masih terlapisi oleh bajuku dan baby dollnya. Aku mulai merasakan tangan Tante-ku mulai bergerilya menelusuri penisku dari luar celanaku, tangannya meraba penisku serta meraih buah zakarku secara lembut dan sangat menggairahkan, bibir kami tetap berpautan satu sama lain, lidah kami seperti terkunci di dalam permainan gairah yang sangat panas. Kurasakan jemeri Tanteku mencari retseleting celanaku dan mulai membukanya, lalu aku dapat merasakan tangannya sudah menggenggam batang penisku yang semakin keras dan berdiri dengan tegak lurus kedepan dan perlahan penisku diarahkan oleh tanganya untuk dijepit kan dibelahan vaginanya yang masih terhalang oleh celana satin nya.

Aku sangat merasakan penisku mulai digesekan maju mundur dibelahan vaginanya yang sangat licin karena celana yang dipakainya dari bahan satin sehingga terasa dari ujung penisku sangat licin dan lembut oleh jepitan kain satin itu  membuat aku semakin bernafsu sekali oleh jepitanya, Tante Santi melihat aku sangat bernafsu lalu Tante semakin merapatkan kedua kakinya dengan posisi kami masih berhadapan saling beradu lidah dan berciuman.

Aku merasakan sebuah kenikmatan yang sangat indah, sebuah nafsu birahi yang telah membakar emosiku membawaku terbang ke surga kenikmatan seks. Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gesekan kain satin itu dan belahan vagina Tante ku, goyanganku maju mundur  ku percepat semakin kuat dan menekan sehingga tubuh tante ku bergeser ke dinding tembok dapur, pelukan aku semakin kuat dan lumatan kedua bibirku bertambah liar aku tidak bisa bertahan lagi, aku akan mengeluarkan cairan kenikmatan ini.

“Aaaakkhhh...oowww,,,ssshhhh....Tannnnnn..Ya, ampun...TUhaann...aku keluar...croootttt crot crot aakhhhhhhh”. Aku menarik bibirku dari pergumulan ciuman kami, sambil berkata demikian.

Aku sudah tidak kuat untuk menahan orgasme ku, akhirnya kusemprotkan air maniku semua dicelana satin itu tepat dijepitan vagina Tante ku, cairan spermaku yang sangat putih pekat dan kental itu ke celana pendek Tanteku yang berwarna merah muda berbahan satin itu sangat banyak berceceran menempel oleh noda spermaku,  penisku masih dijepitnya divagina Tanteku  dan terasa masih ngilu..tetapi aku menikmatinya, setelah tetes terakhir dari spermu keluar, Tanteku mulai melepaskan penisku.

“Oohh...Tante...aku sayang bgt sama Tante”.

“Tante juga sayang sm kamu Cody”. Serunya secara berbisik, sambil menuntunku ke kamar mandi.

“Ayo..lepas semua pakaianmu sayang, Tante...akan membersihkan Tubuhmu!! Ternyata kamu telah belajar dari buku yang Tante kasih ke kamu dan kamu sangat memahaminya....tadi pas Tante suruh kamu merayu Tante, kamu lakukan hal itu dengan benar...dan hot bgt lhooo....,sempurna banget, sayang. Tadi itu baru pelajaran praktek yang pertama lhoooo...sayang....hahahaha”. Tante ku sedikit berpidato kepadaku sambil berjongkok didepan penisku tertawa seiring tangannya yang sangat halus membersihkan Penisku.

Kuangkat tubuh Tanteku dan kudekatkan wajahnya kepada wajahku dan kami berciuman. sensai yang sangat menggairahkan dan menggetarkan dada adalah saat2 ini berdua bersama Tante ku sendiri di dalam kamar mandi, Tanteku secara perlahan melepas pakaiannya satu persatu, dan hatiku makin berdebar melihat situasi itu, baru kali ini kulihat tubuh wanita yang tanpa cacat cela sangat mulus sintal dan membuat nafsu lelaki manapun tergoda, kami sudah dalam keadaan telanjang dan hasrat birahiku selama ini telah menuju puncak dari kenikmatan sorgawi yang akan tertumpah kepadaku.

“Melihat ukuran dan bentuk penismu yang sebesar ini, sepertinya kita masih ada urusan yang belum terselesaikan deh....ya...Teeeee....kayanya kamu, harus tidur ditempat tidurku deh malam ini...sayang...hehe”. Dalam situasi seperti ini Tante ku masih saja bisa mengeluarkan canda tawanya.

Kami berjalan bergandengan menuju kamar tidur  Tanteku, sesampainya disana...dia langsung membuka bedcover dan melipatnya tampak ranjang yang berlapiskan kain sperai satin berwarna putih itu mengeluarkan aroma birahi seks, lalu dia menyalakan lampu kecil dan mematikan lampu utama yang menerangi kamar tidurnya dan mulai terasa hawa nafsu kembali menusuk birahi ku atas keremang remangan kamar tidurnya.

Tanteku tidur terlentang pasrah menyerahkan sepenuhnya  tubuhnya kepada diriku, aku kangkangi dia tubuhnya berada diatara kedua kakiku dimana tubuh ku berada diatasnya dan bibirku mulai menciumi lehernya sambil memberikan sedikit jilatan2 penuh nafsu..sampai jilatanku naik sebatas dagunya, dan mulai dengan perlahan lahan tanganku dengan jemariku memijat mijat halus putting susu Tanteku....dan kuturunkan jilatanku dengan hanya melewati putting susunya...aku mulai mendengar rintihan2 halus dan suara desahan kenikmatan yang keluar dari mulut Tanteku, lalu jilatan dan cumbuan itu kulanjutkan kerah perut Tanteku, dan dengan perlahan seiring dengan jilatan lidahku di perutnya kucumpu juga pusarnya..dan tidak lupa sedikit kujilat pusarnya dengan lidahku....dan rintihannya pun terdengar semakin parau, serta berbisik kepadaku bahwa dia sangat menikmati nya.
Secara perlahan kumasukan satu jariku kedalam vaginanya yang sudah sangat basah, dengan tetap lidahku bergerilya di perut dan disekitar pusarnya, dimana kubaca dari buku tersebut wanita juga mempunyai titik rangsang pada bagian itu jika diberikan rasangan yang tepat makam wanita akan mendapatkan suatu oragasme surgawi yang sensainya sangat indah, dan aku terus mencoba agar Tanteku bisa mencapai oragasme tersebut, sambil memasukan jariku kedalam vaginya diringi dengan eksplorsiku di dalam celah kenikmatan yang tetap sempit dan terawatt itu. Ibuku sedikit mengangkat pinggulnya agar agak menekan jariku supaya cepat masuk semakin dalam ke vaginanya, dan ketika kurasan jariku mulai menyeruak masuk, maka megalirlah cairan kenikmatan dari liang sanggama, liang surgawi impian para lelaki itu...begitu bening lengket dan agak pekat, dan Tanteku makin meracau keenakan dalam menikmati oragasme awalnya.

“Oooohhh...codyyy...sayaaaanggkuwwww....Ooh Tuhan...!!! Sayang aku keluar nniihhhhhsssshhhh aakkkhhhhhh....”

Oragasme awal yang dia rasakan membuat tubuhnya agak sedikit mengejang menahan kenikmatan yang kuberikan. Melihat situasi ini, aku langsung beranjak dan mendekatkan mulutku pada vaginanya dan mulai menghisap semua cairan kewanitaan yang dia keluarkan dengan derasnya yang mengalir dari dalam vaginnya membasahi klitroisnya, sambil ku hisap sambil kujilatkan lidahku mengelilingi klitrorisnya yang sudah membengkak seperti kacang, kuhisap vaginanya sambil terkadang kulihat kearah wajah dan tubuhnya, tubuh cantik yang tergolek pasrah menggeliat nikmat di atas tempat tidur tanganya mengacak acak seprai dan mencakan kasur, melihat keadaannya seperti itu malah membuatku semakin bernafsu untuk mengerjai Tanteku, kuhisap lebih kuat lagi vaginanya lidaku kutusuk kedalam vaginanya beserta jariku yang tetap keluar masuk di vaginanya, kuanaik turunkan lidahku di klitorisnya, paha Ibuku makin terbuka dengan lebar dan sangat memudahkan diriku untuk menggapai perbatasan antara liang vaginannya dengan lubang anusnya, kujilat semakin kebawah sampai sedikit terkena lubang anusnya...yang merekah kembang kempis seperti bunga mawar, Tanteku semakin tersiksa dengan kenikmatan surgawi yang kuberikan. Dia benar2 berada dalam oragsme.

“Ooh sayang...udah...plis...stop stop...Tante gak tahan lagi....oragasme ini gak berenti2 tau....plis sayang..plis....” Mendengar Tante-ku mengemis seperti itu, aku melepas kan hisapanku dan bergerak pindah dan berbaring disebelahnya.

“Aahhh...itu tadi enak bgt lho sayang..., tapi Tante mau supaya kamu juga menyetubuhi Tante..., Tante juga tau koq klo kamu sebenernya udah pengen banget dari dulu kan..untuk menyetubuhi Tante mu ini..??” Dia berbisik mesra kepadaku.

“Dan Tante juga sebenernya sadar bahwa selama ini Tante sudah menjadi penggoda, yang memang sangat sering menggoda keponakan sendiri....Hahahaha...”Tanteku, mengakui perbuatannya selama ini sambil tertawa.

“Te..seingat aku pernah sewaktu malam aku juga pernah bermimpi tentang malam ini, kejadian yang sekarang kita saat ini lakukan bersama”.

“Ayo...donk sayang...masukan dan benamkan penismu sedalam dalamnya kedalam vagina Tante...Oohhhh...setubuhilah..Tantemu yang sangat kamu sayangi ini...jujur ya sebenearnya Tante sangat ingin bersetubuh denganmu sudah sejak lama...Tante sangat ingin merasakan penismu...sayang...!!!” Dia berkata jujur sekali lagi, dalam keadaan terlentang dan membuka pahanya lebar2.

Mendengar perkataannya aku mulai bergerak dan merangkak untuk bertindak sesuai permohonannya kepadaku, aku merangkak dianata sepasang paha yang terdapat sebuah liang kenikmatan surga yang sudah sangat basah dan sangat lembab...dan aku berbaring diatas tubuh Tanteku dan aku langsung menyambar bibir dan lidah kami saling bersambutan dan berpautan satu sama lain, dan aku dapat merasakan jemari Tenteku yang mulai meraih batang penisku yang keras menegang untuk memnuntun memasuki liang persangamaan sebuah liang yang dapat memberikan kenikmatan birahi yang sempurna, pelahan kepala penisku mulai menyentuh bibir Vaginanya, terasa sanagt basah dan licin pada bibir vaginanya, burung yang selama ini pergi diluar rumah akhirnya masuk kedalam sarangnya sendiri, kepala penisku mulai menyeruak masuk kedalam Vagina Tanteku dan kubantu dengan tekanan sekali dorong oleh pinggulku, secara perlahan penisku masuk semakin dalam kedalam Vagina Tante ku.

Benar2 kami nikmati malam yang manis semanis mengecap madu yang menetes, kami lakukan lagi danl lagi pada malam itu secara perlahan tidak terburu buru. Penetrasi yang kulakukan terhadap Tanteku sangatlah lembut penuh dengan kasih sayang yang di bumbui oleh hawa nafsu dosa sebuah hal yang sangat tabu...tapi terasa sangat indah dan cantik, dilumuri dengan kenikmatan sensasi persetubuhan saudara yang menciptakan sensasi yang sulit diungkapkan oleh kata2, penisku secara pelan dan perlahan keluar masuk di Vagina Tanteku sendiri, terasa sangat hangat lembab dan basah, merasakan sepenuhnya kasih sayang seroang Tante kepada keponakan nya seorang remaja pria, seperti benar2 merasakan bahwa diriku berada di dalam dirinya.

“...Ooohhh sayang....rasanya enakkkk baget...ssshhh...., dan kamu jangan lupa..kita harus menjaga rahasia ini, persetubuhan saudara ini..hanya diantara kita saja...!!”

“Ya Teeeee....aku tau”. Balas ku.

Tanteku mulai mengikuti irama gerakan pinggulku dengan membuat penetrasi keatas dan aku ke bawah, dia mulai mengangkat pinggulnya dan menaikan tempo penetrasinya kepadaku. Pahanya mulai terbuka dengan lebar dan dia mengangkat kakinya tinggi2 dan kakinya mengelilingi merangkul pinggangku dan menguncinya...sebagai topangan seakan akan dia tidak mau aku mencabut penisku dari vaginanya.

“oh sayang....ssseperttinya....Tante  sebentar lagi nih...sshhhhggrrrrr....”.
Aku hanya diam dan sedikit juga mempercepat tempo gerakanku, kutatap wajahnya yang cantik dan manis, kutatap dalam kearah matanya begitupula Tanteku..menatap tajam dalam kedalam mataku. Aku bisa melihat cinta yang tertuang sepenuhnya dari dalam jiwanya hanya untuku seorang. Dengan tempo yang kupercepat dan hentakan yang kadang ku lakukan ke Vaginanya, sambil kugesekan klitorisnya dengan batang penisku sesekali, lengan Tanteku merangkul dan mengunci di leherku Tanteku agak sedikit terangkat dari tempat tidur, dan aku menahan punggunya dengan lenganku...kami tidak mau terlepas satu sama lain, aku katakan kepada Tanteku bahwa aku juga sudah mau keluar, sambil kusarankan kepada Tanteku agar kita bisa meraih puncak kenikmatan ini secara bersamaan.

“Ooohh sayang....aku mulaiiii nih...aaaakhhhhh...” Dia mulai berbisik mendesah, menahan nikmatnya orgasme yang sudah mulai merongrongnya.
“Aaaaku...juga nih Teeeee...” balasku.

Dan akhirnya kenikmatan surga yang selama ini kami impi-impikan terwujud...suatu sensasi kenikmatan hubungan saudara yang rasanya berbeda dengan yang lain....terasa nikmat karena dibalut oleh dosa nafsu birahi.

“Oooohhh Tuhhaannnn...Aaakkkhhhh..yesss.....fuck meeee Codyyy...., aku keluar sayanggg.....yeahhhhhh...ssshhhhh”.

Tanteku akhirnya melepaskan cairan kewanitaannya dan berteriak sangat puas menikmati orgasme yang tiada tara nikmatnya, kurasakan Vaginanya seperti mengejang tubuhnya mengejang seperti terkena setruman ribuan volt, dan Pinggulnya terangkat 10 derajat dari tempat tidur...sampai benar aku bisa merasakan akhir dari vaginanya yaitu didinding rahimnya....dan pada saat itu pula akhirnya aku juga merasakan suatu kenikmatan dari sebuah keintiman yang aku khayalkan selamaini, air maniku, sperma ku yang sangat pekat putih tersembur kedalam Vaginanya, kedalam rahim Tanteku sendiri dan spermaku keluar lagi bersamaan dengan cairan kewanitaan Tante melalui celah antara bibir vagina dan batang penisku mengalir terus ke belahan pantat Tanteku membasahi buah zakarku dan lubang anus Tanteku .

“Ya Tuhan, Tan...aku meniduri,menyetubuhi Tante ku sendiri”. Aku menyadari akan dosa yang telah ku perbuat, yang telah kami perbuat...tapi dosa itu terasa sangat indah dan sangt nikmat.

Kami telah bersetubuh, dalam sebuah gairah yang penuh dengan sensasai kenikmatan yang abadi, sebuah, percintaan saudara. Setelah kukatakan hal yang membuatku merasa bersalah itu, Tanteku menarik turun kepalaku mendekatkan wajanya kepada wajahku dan kami saling bercumbu lidah kami berpautan satu sama lain ciuman kepuasan yang sangat buas...liur kami mengalir keleher dan muka kami..akibat cumbuan2 buas yang kami lakukan. Aku tetap membenamkan dalam2 penisku di dalam Vagina Tanteku, begitu pula Tanteku yang belum melepaskan kucian kakinya di pinggangku.

“Cody..aku sayang baget sama kamu sayang....Tante  sayang banget sama kamu..”. Bisikan dari perkataannya itu..terdengar sangat mendesah ditelingaku, juga terdengar nafasnya yang masih memburu dan detak jantungnya yang cepat, sisa2 dari kepuasan permainan terlarang yang baru saja selesai kami lakukan.

“Aku juga sayang sama kamu Glenda..., aku sayang sama Tante, aku ingin seperti ini terus sama Tante...selamanya!!”. Kukatakan dengan mempererat pelukanku terhadapnya.

“Pasti sayang, gak aka nada yang pisahin kita..” dia meyakinkan diriku, sambil sekali lagi mengecup bibirku.
Setelah percakapan pacsa bercinta dan persetubuhan itu, kami beruda tertidur sangat pulas karena puas atas kenikmatan yang telah terjadi dianatara kami. Kami tertidur bersama dengan berpelukan dan masih tetap terselimuti oleh nafsu dan gairah bercinta, persetubuhan sedara antara aku dan Tanteku.

Sekarang umurku sudah hampir 25 tahun...Mungkin kalian bisa tebak..apa yang selama ini lakukan setelah kejadian malam itu.

TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar